Tulangbawang, Lintasmerahputih.com –
Pembangunan jalan onderlagh bersumber dari Dana Desa (DD) di Kampung/desa Wira Agung Sari Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang menuai kritik dari masyarakat setempat.
Pasalnya, pembangunan onderlagh yang di bangun di RW 04 dengan volume pengerjaan 3 x 354 M, pola pelaksanaan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), dengan total anggaran biaya Rp.112.085.000 di pihak ketigakan (di kerjakan oleh kontraktor/red) dan tidak melibatkan masyarakat setempat (swakelola).
Hal itu diketahui, setelah beberapa tokoh masyarakat setempat membeberkan perihal kegiatan yang tidak melibatkan warga setempat dalam proses pengerjaan sehingga kuat dugaan telah menyimpang dari prosedur semestinya.
“Pembangunan onderlagh itu tidak sama sekali melibatkan kami selaku warga asli di kampung ini, padahal saat ini di tengah masa pandemi yang mengakibatkan perekonomian yang merosot drastis tentu sangat membantu jika para warga disini dilibatkan sehingga dapat mengurangi beban yang ada,”beber warga yang tak mau disebut namanya baru-baru ini.
Tak hanya itu, warga menilai hasil pengerjaan jalan onderlagh tersebut diduga jauh menyimpang dari juknis yang telah di tentukan.
“Mulai dari cara penyusunan, penggalian batu pengunci kiri, kanan, dan bagian tengah semuanya amburadul. Yang ada batu pengunci tersebut tidak dilakukan penggalian hanya ditutupi dengan urukan pasir yang di hampar. Ditambah lagi badan jalan yang belum keras mengakibatkan jalan yang baru seumur jagung sudah ada yang amblas hingga susunan batunya tabur,”paparnya.
Dari hal tersebut, warga meminta kepada pihak terkait untuk menindak lanjuti tentang adanya permasalahan ini, bahkan warga meminta jalan tersebut dibongkar dan dikerjakan ulang sesuai dengan juknis semestinya.
“Yang di khawatirkan jalan itu tidak akan bertahan lama, maka oleh sebab itu kami minta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang melalui dinas terkait untuk memberikan teguran keras sehingga jalan tersebut dapat dilakukan pembongkaran dan dikerjakan ulang sesuai dengan petunjuk semestinya,”katanya.
Terpisah, kaur pembangunan Kampung Wira Agung Sari, Daud membenarkan, bahwa pembangunan onderlagh di RW 04 gang TPU memang dikerjakan di pihak ketigakan atau diborongkan.
“Memang benar pembangunan onderlagh di RW 04 gang TPU di borongkan sebesar 79 juta untuk mengesub, memecah dan menyusun batu, yang memborong orang Kampung Wira Tama pak Sam’un dan untuk pasir bapak Mardi,”jelasnya.
Hingga berita ini di terbitkan, kepala Kampung setempat belum bisa di mintai keterangan lantaran saat dikunjungi hingga berulang kali yang bersangkutan tidak pernah ditemukan bahkan saat dihubungi melalui ponsel selalu tidak ada tanggapan meski dalam keadaan aktif.
(Red)