Lintasmerahputih.com (Lampung Selatan) – Pekerjaan Rehabilitasi Ruas Jalan Lematang – Batas Kota Bandar Lampung yang merupakan kegiatan peningkatan Jalan dan Jembatan (DAK) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021 di Desa Lematang Kecamatan Tanjung Bintang, diduga tidak sesuai dengan Spesifikasi dan terkesan asal jadi.
Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Ruas Lematang – Bandar Lampung yang dilaksanakan oleh rekanan PT. DJURI TEHNIK dengan nomor kontrak : 04/KTR/DAKBM.1/APBD/DPUPR-15-LS/2021, tanggal 07 mei 2021 yang menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lampung Selatan sebesar Rp. 5.642.043.104, 71 telah selesai di kerjakan oleh rekanan sekitar akhir bulan Agustus 2021 lalu.
Namun terlihat, ketika hujan turun, di sepanjang ruas badan jalan aspal itu digenangi oleh air sehingga membuat kenyamanan pengendara roda dua terganggu dan harus extra hati-hati karena jalan licin.
Pasalnya, disepanjang badan jalan itu, ketebalan Aspal Hotmix di sisi kanan, kiri dan bagian tengah badan jalan tidak rata (bergelombang) sehingga bila saat hujan turun, badan jalan itu tergenang air hujan.
Selain itu, pekerjaan Rigit beton yang terletak di sisi kanan dan kiri barrem Aspal terlihat pekerjaannya tidak rapi dan terkesan asal jadi, ukuran lebar rigit beton pun berirama, ada yang lebar 73, 74 dan 75 cm bahkan ada bagian rigit beton yang pekerjaannya baru selesai dua Minggu ini sudah ada yang retak – retak. Dikarenakan saat pengecoran Rigit beton tidak dipasang dasar plastik untuk penahan air.
Salah satu pengandara sepeda motor warga Kecamatan Tanjung Bintang yang mengaku bernama Yanto mengeluh saat ia melintasi jalan tersebut, ia mengeluh disaat melintas di jalan itu saat hujan turun.
“Ya kalau habis hujan begini gak bisa cepat mas, aspalnya banyak yang tergenang oleh air, takut bahaya mas, jalannya jadi licin jadi harus hati-hati,” tegasnya kepada Media ini pekan lalu.
Menurutnya, dirinya selama ini selalu menggunakan jalan itu sebagai jalan alternatif untuk ke kota Bandar Lampung.
“Sebelum jalan ini dibangun, selama ini saya selalu melewati jalan. Sebenarnya sangat terbantu setelah jalan ini dibangun , kita agak cepat sampai tujuan. Tapi, ya itu, kalo habis hujan jalannya tergenang oleh air, padahal jalan ini baru selesai satu bulan kayaknya sih,” pungkasnya.
Sementara, Pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan yang mengawasi pekerjaan itu, belum bisa untuk dikonfirmasi terkait persoalan itu.
Selanjutnya dengan adanya temuan ini, pada edisi yang akan datang, pihak media akan meminta tanggapan kepada dinas terkait, dan Bupati Lampung Selatan.
(Tim)