Lintasmerahputih.com (Tulang Bawang) –
Nelayan Kampung Kuala Teladas Kecamatan Dente Teladas meminta kepada pihak Purusahaan PT Sienar Tri Tunggal Perkasa (PT STTP) untuk angkat atau berupaya melakukan penyedotan sejumlah kontainer yang tenggelam di muara Sungai Tulang Bawang.
Salah satu nelayan warga setempat Mahat menjelaskan kepada media, para nelayan meminta kepada PT STTP angkat kontainer karena akibatnya, banyak kapal motor nelayan yang jadi korban dan tenggelam karena menabrak kontainer peti kemas yang tengelam di muara sungai, para nelayan setempat meminta kepada pihak PT STTP yang berada di kampung setempat angkat atau berupaya penyedotan kontainer sebanyak empat unit, Jum’at (12-11-2021).
“Kami nelayan atau warga Kuala Teladas meminta kepada pihak PT agar bisa berupaya angkat atau menyedot kontainer yang ada di muara sungai, dan sekarang sudah dilaksanakan dan berupaya pihak PT nya”, jelasnya.
Sambungnya, kebetulan PT STTP akan melaksanakan pendalaman alur muara sungai Tulang Bawang, jadi kami warga meminta agar kontainer nya disinggkirkan dari muara sungai atau dilakulan upaya apa saja, agar kapal motor nelayan bisa melintas alur sungai tidak terganggu, karena sudah banyak kapal motor nelayan yang tenggelam akibat tabrak kontainer.
Masyarakat nelayan sangat berterima kasih kepada PT STTP sudah membantu pengerukan, agar kontainer ini tidak menggangu kegiatan para nelayan.
Direktur PT Sienar Tri Tunggal, Sulianto, menanggapi hal tersebut yang mana tertuang dalam Surat Nomor 018/BA-PPIC/KT-DT/TB/X/2021 tertanggal 25 Oktober 2021 yang diteken Kepala Kampung Kuala Teladas Pakusnadi dan Ketua Badan Perwakilan Kampung (BPK) Harun, surat ditujukan kepada PT STTP dengan maksud meminta bantuan pengangkatan agar peti kemas yang tenggelam itu tak mengganggu jalur nelayan beroperasi, ucapnya saat dihubungi via telepon seluler oleh media.
“Pikah PT akan berupaya melakukan angkat atau menyedot bagian tanah yang ada dibawah dasar kontainer nya, karena ini semua aspirasi para nelayan setempat, mengingat banyak nya hal yang terjadi akibat kontainer yang tenggelam, seperti kapal motor nelayan habis pulang dari laut menabrak kontainer itu, dan berakibat kapal pecah/tenggelam” katanya.
Lanjutnya, salah satu rencana pendalaman muara Sungai Tulangbawang adalah untuk memperlancar lalu lintas nelayan dan kapal dari dan menuju Sungai Tulangbawang, tutupnya Sulianto.
(Red)