Dugaan Korupsi Proyek Rehabilitasi Jalan Milik Dinas PU Lamsel, Ini Kata Pengawas Pekerjaan

0
239

Lintasmerahputih.com (Lampung Selatan) – Dugaan Korupsi di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lampung Selatan kembali muncul, Kali ini dugaan korupsi itu disinyalir terjadi pada Pekerjaan Rehabilitasi Ruas Jalan Lematang – Batas Kota Bandar Lampung dengan total anggaran sebesar Rp. 5.642.043.104, 71. Namun untuk menutupi dugaan korupsi tersebut Joko selaku Pengawas Pekerjaan dari dinas setempat mengatakan jika pekerjaan yang tidak baik mungkin dikarenakan tidak mampu untuk dipantau akibat panjangnya proyek pekerjaan pelebaran jalan tersebut.

Dari hasil investigasi dan keterangan Narasumber mengungkapkan jika Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Ruas Lematang – Bandar Lampun dengan nomor kontrak : 04/KTR/DAKBM.1/APBD/DPUPR-15-LS/2021, tanggal 07 mei 2021 yang menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Lampung Selatan sebesar Rp. 5.642.043.104, 71, diduga tidak sesuai spesifikasi dan terkesan asal jadi.

Dengan anggaran yang sangat fantastis tersebut disinyalir para oknum koruptor di dinas setempat sengaja mengabaikan hasil mutu pekerjaan demi meraup keuntungan yang banyak. Hal ini terlihat dari ditemukanya ukuran lebar rigit beton yang tidak sama, ada yang lebar 73 Cm, 74 dan 75 Cm. Sehingganya terlihat sekali jika hasil pekerjaan tersebut tidak rapi.

Selain itu, dari hasil investigasi juga ditemukan banyak terjadi keretakan pada sisi kanan dan sisi kiri pelebaran jalan model rigit beton tersebut. Dan ditemukan adanya bekas perbaikan pembangunan rigit beton yang diakibatkan amblas, hal ini diduga terjadi akibat pemadatan dasar bahu jalan yang kurang baik. “Itu bekas rawa pak, jadi amblas sendiri tapi terus diperbaiki,” ungkap sumber.

Sumber juga mengungkapkan jika banyak terjadi keretakan pada sisi kiri dan sisi kanan jalan. “Itukan retak – retak, coba tengok aja,” ujar sumber.

Dilain sisi, Salah satu pengandara sepeda motor warga Kecamatan Tanjung Bintang yang mengaku bernama Yanto mengeluh saat ia melintasi jalan tersebut, ia mengeluh disaat melintas di jalan itu saat hujan turun.

“Ya kalau habis hujan begini gak bisa cepat mas, aspalnya banyak yang tergenang oleh air, takut bahaya mas, jalannya jadi licin jadi harus hati-hati,” tegasnya kepada Media ini pekan lalu.

Menurutnya, selama ini selalu menggunakan jalan itu sebagai jalan alternatif untuk ke kota Bandar Lampung.

“Sebelum jalan ini dibangun, selama ini saya selalu melewati jalan. Sebenarnya sangat terbantu setelah jalan ini dibangun , kita agak cepat sampai tujuan. Tapi, ya itu, kalo habis hujan jalannya tergenang oleh air, padahal jalan ini baru selesai satu bulan kayaknya sih,” pungkasnya.

Dilain tempat, Pengawas Pekerjaan dari Dinas PU, bernama Joko ketika dikonfirmasi mengatakan jika Hasil pekerjaan yang tidak baik tersebut mungkin dikarenakan tidak mampu untuk dipantau akibat panjangnya proyek pekerjaan pelebaran jalan tersebut.

“Jadi gini bang, sayakan pengawas bang, pengawas pekerjaan di ruas Lematang itu bang, kalau pekerjaan tetep saya pantau sesuai dengan porsi saya sebagai pengawas, cuman ada sebagian yang memang tidak kepantau bang karena memang panjangnya 4375 Meter bang, mungkin pas yang gak sesuai itu mungkin pas saya gak ada atau gak kepantau bang,” ungkapnya ketika di konfirmasi via Whatsapp.

Dilain sisi, PLT Kepala Dinas PU, Hasbi, ketika dikonfirmasi via Whatsapp mengatakan, untuk segera memanggil semua bawahannya seperti PPK dan konsultan untuk memperbaiki kegiatan tersebut.

“Tolong jangan hubungi pengawas saya terus cukup dengan saya, kalau bisa kamu datang ke kantor bawa wartawan yang memberitakan kegiatan tersebut,” katanya ketika di konfirmasi via WhatsApp.

Namun ketika coba untuk ditemui dikantornya Kadis tersebut enggan untuk bertemu dan malah memblokir nomor WA dan ketika di telepon melalui nomor lain ia mengatakan, “Sengaja karna saya tidak tahan pusing saya baru selesai rapat,” kata dia.

(Amuri)

LEAVE A REPLY